STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN JARINGAN AIR BAKU DI KECAMATAN POLEWALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Authors

  • Gio Fonseca Asprilian Universitas Brawijaya
  • Riyanto Haribowo Universitas Brawijaya
  • Hari Siswoyo Universitas Brawijaya

Keywords:

Jaringan pipa, air baku, rencana anggaran biaya

Abstract

Kecamatan Polewali mengalami pertambahan penduduk sebanyak 54.843 jiwa pada Tahun 2010, menjadi sebanyak 61.072 jiwa pada Tahun 2017, hal ini menyebabkan kebutuhan air baku meningkat. Penelitian dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan air baku dengan intake bendung dari Sungai Madatte. Pemenuhan kebutuhan air baku dilakukan dengan melakukan perencanaan distribusi air baku yang  meliputi kebutuhan dan ketersediaan air baku, perencanaan distribusi dan rencana anggaran biaya. Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan kebutuhan domestik, non domestik, fluktuasi kebutuhan air dan proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk. Sedangkan ketersediaan air baku dapat diidentifikasi dengan melakukan analisis frekuensi terhadap data debit yang tersedia. Perencanaan jaringan distribusi air baku dilakukan dengan mengidentifikasi nilai debit dengan menggunakan persamaan Hazen-Williams. Perhitungan rencana anggaran biaya dilakukan berdasarkan pedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 18/PRT/M/2007. Berdasarkan Penelitian diketahui besarnya kebutuhan air baku sebesar 121,526 liter/detik dan ketersediaan debit sebesar 347,78 liter/detik. Perencanaan jaringan distribusi air baku dialirkan melalui pipa dari intake bendung ke tandon yang bervolume 1.000 meter kubik sepanjang 7.207 meter. Distribusi dari tandon hingga ke daerah layanan menggunakan pipa sepanjang 35.123 meter. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk perencanaan sebesar Rp. 84.337.300.000 terbilang (Delapan puluh empat milyar tiga ratus tiga puluh tujuh juta tiga ratus ribu rupiah).

Polewali district had a population increase of 54,843 in 2010, becoming as many as 61,072 in 2017, this led to increased water demand. This research was conducted to fulfill the need of water with the weir intake of the Madatte River. Fulfillment of water needs is done by conducting water distribution planning which includes the needs and availability of water, distribution planning and budget plan. The fulfillment of these needs can be identified based on domestic, non-domestic needs, fluctuations in water demand and projected population growth. While the availability of water can be identified by performing frequency analysis of the available debit data. Planning of water distribution network is done by identifying the value of discharge by using Hazen-Williams equation. The calculation of budget plan is done based on the ministerial regulation guidelines of the general works of 18/PRT/M/2007. Based on research, it is known that the water demand is 121.526 liters/second and the availability of discharge is 347.78 liters/second. Planning of the water distribution network is streamed through the pipeline from the weir intake to the Reservoir which has a volume of 1,000 meter kubik along 7,207 meters. Distribution from Tandon to the service area using pipes over 35,123 meters. Budget plan (RAB) is required for planning amounting to Rp. 84,337,300,000 (eighty-four billion three hundred thirty-seven million three hundreds thousand rupiah).

 

Downloads

Published

2020-06-10

Issue

Section

Articles