STUDI PENENTUAN PRIORITAS REHABILITASI SALURAN BERDASARKAN EFISIENSI SALURAN PADA SALURAN SEKUNDER TEKUNG JARINGAN IRIGASI TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG

Authors

  • Firdaus Achmad Fatian Brawijaya University
  • Rini Wahyu Sayekti Brawijaya University
  • Tri Budi Prayogo Brawijaya University

Abstract

ABSTRAK: Jaringan Irigasi Tekung dibangun pada tahun 1925 dan mampu mengairi 1920 hektar lahan persawahan. Kondisi J.I Tekung saat ini mengalami beberapa kerusakan terutama di saluran sehingga menyebabkan menurunnya nilai efisiensi dan kinerja saluran. Untuk itu diperlukan adanya perhitungan efisiensi saluran dan identifikasi kerusakan saluran agar dapat menentukan upaya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi saluran. Mengingat luasnya J.I Tekung maka studi ini hanya dibatasi di saluran sekunder Tekung saja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai efisiensi saluran, kinerja saluran, prioritas rehabilitasi saluran, dan biaya rehabilitasi saluran dengan menyajikan dalam peta kondisi saluran Sekunder Tekung dengan aplikasi Google Earth. Hasil dari penelitian ini adalah nilai efisiensi saluran sekunder Tekung sebesar 85%, nilai kinerja saluran di saluran sekunder Tekung sebesar 69% atau dikategorikan dalam kondisi kurang. Prioritas rehabilitasi saluran  peringkat 1 adalah ruas VI (BTK 5D-BTK5) dengan nilai efisiensi sebesar 78% dan kinerja saluran 60% dan membutuhkan anggaran biaya untuk pekerjaan rehabilitasi saluran sebesar Rp.95.645.000,00. Prioritas rehabilitasi saluran peringkat 2 adalah ruas IX (BTK 7E-BTK 7) dengan nilai efisiensi sebesar 79% dan kinerja saluran 60% dan membutuhkan anggaran biaya untuk pekerjaan rehabilitasi saluran sebesar Rp.43.040.800,00. Prioritas rehabilitasi saluran peringkat 3 adalah ruas VIII (BTK 5–BTK 6) dengan nilai efisiensi sebesar 83% dan kinerja saluran 60% dan membutuhkan anggaran biaya untuk pekerjaan rehabilitasi saluran sebesar Rp.11.440.000,00.

Kata Kunci: efisiensi, kinerja saluran, prioritas rehabilitasi, biaya

ABSTRACT: Tekung Irrigation Network  was constructed in 1920 and has an area of 1920 Ha of rice fields. The condition of the Tekung Irrigation is currently experiencing some damage to the irrigation assets primarily in the channel. It cause a degradation in the value of water conveyance efficiency and channel condition. Several technical approaches are necessary to determine the apropiate work to increase the water conveyance efficiency. So the purposes of this study are to determine the water conveyance effficiency, to know the channel condition, to decide the channel rehabilitation priority, and to calculate the channel rehabilitation costs by presenting a map of the condition of the Secondary Channel with Google Earth application.The results of this study were Tekung secondary channel efficiency value was 85%, channel condition value in Tekung secondary channel was 69% or can be categorized as severe condition. The 1st rank of channel rehabilitation priority was the 6th section (BTK 5D - BTK5) with an efficiency value was 78% and channel condition was 60% and required channel rehabilitation cost of Rp.95,645,000.00. The 2nd rank of channel rehabilitation priority was the 9th section (BTK 7E - BTK 7) with an efficiency value was 79% and channel condition was 60%  and required channel rehabilitation cost of Rp.43,040,800.00. The 3rd rank of channel rehabilitation priority was the 8th section (BTK 5 - BTK 6) with an efficiency value was 83% and channel condition was 60% and required channel rehabilitation cost of Rp.11,440,000.00

Keywords: Keywords: efficiency, channel condition, rehabilitation priorities, costs

Downloads

Published

2019-07-29

Issue

Section

Articles